Selasa, 20 Oktober 2009

Perdebatan Antara Pedang dan Pena



Dengan kodrat dan iradat Allah swt diberikanlah kemampuan kepada pedang dan pena untuk berbicara sebagaimana manusia, sehingga terjadilah dialog diantara keduanya. Tak berbeda dengan tabiat manusia, ternyata kedua benda tersebut itu pun suka membanggakan diri, dan merasa lebih utama dari segi peran dan manfaatnya.

Pedang berkata : "Wahai pena, tahukah engkau bahwa Allah Yang Maha Kuat telah memuliakanku dan asal penciptaanku. Dia menjadikan nama al-Hadîd -bahan penciptakanku- menjadi salah satu surah di dalam al-Qur'an. Pena pun berkata : "Wahai pedang, tahukah engkau bahwa Allah Yang Maha Adil juga memuliakan namaku, al-Qalâm. Dan nama itu pula menjadi salah satu surah di dalam Al-Qur'an.

Pedang berkata : "Wahai penaPenulis : Miftahur Rahman el-Banjary
(Cerpenis & Mahasiswa S.2 Sastra di Univ. Dual Arabiyyah, Cairo)

Dengan kodrat dan iradat Allah swt diberikanlah kemampuan kepada pedang dan pena untuk berbicara sebagaimana manusia, sehingga terjadilah dialog diantara keduanya. Tak berbeda dengan tabiat manusia, ternyata kedua benda tersebut itu pun suka membanggakan diri, dan merasa lebih utama dari segi peran dan manfaatnya.

Pedang berkata : "Wahai pena, tahukah engkau bahwa Allah Yang Maha Kuat telah memuliakanku dan asal penciptaanku. Dia menjadikan nama al-Hadîd -bahan penciptakanku- menjadi salah satu surah di dalam al-Qur'an. Pena pun berkata : "Wahai pedang, tahukah engkau bahwa Allah Yang Maha Adil juga memuliakan namaku, al-Qalâm. Dan nama itu pula menjadi salah satu surah di dalam Al-Qur'an.

Pedang berkata : "Wahai pena, tahukah engkau bahwa dalam pandangan Allah Yang Maha Tinggi, peranku lebih utama dan derajatku lebih mulia. Allah telah mengabadikan peranku di dalam firmannya: "Dan kami jadikan besi itu agar bermanfaat bagi manusia."Pena pun berkata : "Wahai pedang, tahukah engkau bahwa pada pandangan Allah Yang Maha Mulia peranku lebih mulia dari engkau. Bahkan Allah swt telah bersumpah dengan menggunakan namaku yang menunjukan betapa mulia peran dan derajatku. Allah swt berfirman : "Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan!" Tak hanya itu, Dia juga berfirman: "Dan Dia yang mengajarkan kamu dengan pena"

Pedang berkata: "Wahai pena, tahukah engkau bahwa manfaatku sangat besar bagi manusia. Akulah yang mampu menyelamatkan kehidupan mereka. Aku mampu mempertahankan jasmani, kehormatan, akidah dan harta benda yang dimiliki manusia dari serangan musuh-musuh mereka. Akulah yang memberikan kemerdekaan dan keadilan, ketika hak-hak manusia dirampas dan kehidupan mereka ditindas. Dengan ketajaman mata pedangku, aku bisa menjadikan mereka berkuasa, dan mengalahkan lawan-lawan mereka. Pena pun berkata: "Wahai pedang, tahukah engkau bahwa aku juga mempunyai manfaat yang melebihi seluruh manfaat benda-benda di atas permukaan bumi ini. Allah menciptakanku untuk menyelamatkan manusia dari kebodohan dan kehinanaan. Akulah yang menyelamatkan iman dan akidah, kehormatan dan kewibawaan manusia. Akulah yang paling berhak untuk memberikan kemerdekaan dan keadilan kepada manusia. Disaat mulut terbungkam, keadilan tak berpeluang, maka akulah yang tampil bersuara lantang. Dengan ketajaman goresan mata penaku, aku mampu menjadikan mereka sebuah negara yang berperadaban maju dan modern, sehingga mereka disegani oleh lawan maupun kawan.

Pedang berkata: "Wahai pena, tahukah engkau bahwa aku mampu menyerang dan menghancurkan kekuatan suatu bangsa yang kuat sekalipun. Kekuatanku adalah tebasan yang memutuskan urat-urat saraf dan melukai kulit. Mata pedangku dapat membuat lawan bertekuk lutut, mengikuti sesuai kemauan orang yang menggunakan kekuatanku. Pena pun berkata: "Wahai pedang, tahukan engkau bahwa kekuatan mata pedangmu mampu kupadamkan dengan kekuatan mata penaku. Aku akan menulis, agar manusia lebih memilih kenikmatan dunia, daripada berjuang. Kekuatanku dapat menyambung urat yang terputus, dan dapat memutuskan yang tersambung. Aku bisa menjadikan manusia menjadi pintar dan membangun peradabannya, namun aku juga bisa membodohi mereka.

Pedang berkata: "Wahai pena, tahukah engkau bahwa orang yang menggunakan kekuatanku untuk jihad fi sabilillah, mempertahankan kehormatan dan harta bendanya, kemudian dia terbunuh, maka ia akan menjadi syahid. Dan setiap tetesan darah syahid akan diganjar dengan kenikmatan surga yang tak ternilai banyaknya. Pena pun berkata: "Wahai pedang, tahukah siapakah yang menyampaikan seruan jihad itu. Tiada lain melalui mulut penaku ini. Darah syuhada akan ditimbang setara dengan setetes goresan mata pena para ulama.

Pedang berkata: "Jadi, kalau begitu tak ada lagi yang perlu kita perdebatkan. Pedang pun berkata: "Kita sama-sama berarti."

Hikmah cerita ini mengajarkan bahwa kita memiliki peran, tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pada satu sisi kita mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, dan pada sisi lain kita juga memiliki kekurangan dari orang lain. Oleh karena, itu tidak sepatutnya kita merasa lebih mulia dan berhak terhadap orang lain. Tidak sepututnya kita mencela kelemahan orang lain, sebab dibalik kelebihan yang kita miliki terdapat kekurangan kita.
***

2 komentar:

  1. Trekz Titanium Headphones - T-Shirt
    Buy Trekz titanium money clip Titanium Headphones titanium ranger at T-Shirt.com. Wristband for all Trekz Titanium 2017 ford focus titanium Headphones pure titanium earrings with earplugs. Earphones ford edge titanium for most Trekz Titanium Headsphones with earlugs.$6.99 · ‎In stock

    BalasHapus